Rp 1.003.000
Pak Samsudi (55 tahun) adalah seorang ayah tunggal yang mengabdikan hidup sepenuhnya untuk membesarkan putrinya, Suci, yang kini berusia 5 tahun. Sejak lahir, Suci mengidap bibir sumbing dan meski sempat menjalani satu kali operasi saat berusia 1 tahun, kondisinya belum sepenuhnya pulih. Ia masih mengalami kesulitan makan dan berbicara. Cobaan berat datang saat ibu Suci meninggalkan mereka tanpa pesan tak lama setelah persalinan. Sejak itu, Pak Samsudi menjalankan dua peran sekaligus: sebagai ayah dan ibu bagi Suci. Karena tidak ada yang merawat Suci di rumah, ia terpaksa membawa anaknya ke mana pun ia bekerja. Setiap hari, Pak Samsudi menjajakan kandang ayam buatan tangannya keliling kampung. Harganya Rp150.000 per buah, namun dalam sebulan paling banyak hanya dua yang terjual. Bila kandang tidak laku, ia beralih mengerjakan pekerjaan serabutan: membantu panen, bersih-bersih, atau pekerjaan fisik lainnya—semua dilakukan demi mencukupi kebutuhan harian Suci dan menyisihkan sedikit demi operasi lanjutan. Meski hidup dalam kesulitan dan kelelahan, tak sekalipun keluhan terucap dari mulutnya. Namun, tatapannya menyimpan lelah dan harapan besar—agar Suci bisa segera mendapatkan operasi kedua, bisa makan dan bicara dengan lebih baik, serta punya masa depan yang layak. Kisah ini adalah seruan hati untuk kita semua. Bahwa di luar sana, ada seorang ayah yang dengan seluruh tenaganya mempertahankan hidup dan harapan putrinya. Kita bisa menjadi bagian dari perjalanan harapan itu—dengan membantu biaya operasi Suci dan menopang kehidupan mereka berdua agar tetap bertahan.